Pages

Rabu, 09 April 2014

Mitigasi Bencana Alam Gunung Meletus (Sebelum Terjadinya Bencana)

Mitigasi Bencana gunung meletus adalah segala upaya untuk mengurangi dan memperkecil akibat bencana gunung meletus. Melihat banyaknya gunung api aktif, dan seringnya bencana gunung meletus terjadi di wilayah Indonesia, pemerintah mendirikan suatu badan mitigasi khusus yang menangani bencana alam akibat gunung meletus, yaitu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Untuk selanjutnya badan ini bertugas melakukan pengawasan, persiapan dini, penanganan ketika terjadi bencana, serta penanggulangan dampak akibat letusan.
Mitigasi Bencana Gunung Meletus dapat dilakukan mulai dari sebelum terjadi bencana, saat terjadi bencana, dan setelah terjadi bencana. Berikut akan dibahas mengenai mitigasi sebelum terjadinya bencana gunung meletus.

Umumnya bahaya bencana dapat terjadi di mana saja dengan sedikit atau bahkan tanpa peringatan, oleh karena itu sangat penting bersiaga terhadap bahaya bencana untuk mengurangi risiko dampaknya. Untuk mengurangi resiko bencana beberapa hal dapat  dilakukan, di antaranya melalui pedidikan masyarakat. Masyarakat dididik dan diajarkan untuk senantiasa waspada terhadap bencana, mengetahui langkah-langkah penanggulangan bencana sehingga dapat mengurangi ancaman, mengurangi dampak, menyiapkan diri secara tepat bila terjadi ancaman, menyelamatkan diri, memulihkan diri, dan memperbaiki kerusakan yang terjadi agar menjadi masyarakat yang aman, mandiri dan berdaya tahan terhadap bencana. Berikut akan dibahas mengenai penanganan yang dapat dilakukan sebelum terjadi letusan.


Penanganan sebelum terjadi letusan
1.   Pemantauan dan pengamatan kegiatan pada semua gunun berapi yang aktif.
2.     Pembuatan dan penyediaan Peta Kawasan Rawan Bencana dan Peta Zona Resiko Bahaya Gunung Berapi yang didukung dengan Peta Geologi gunung berapi.
3.     Melaksanakan prosedur tetap penanggulangan bencana letusan gunung berapi.
4.      Melakukan pembimbingan dan pemberian informasi gunung berapi.
5.      Melakukan penyelidikan dan penelitian geologi, geofisika dan geokimia di gunung berapi.
6.   Melakukan peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan pendukungnya seperti peningkatan sarana dan prasarana.

 Pengawasan pada Pos Pengamatan

 Seminar siap siaga menghadapi bencana

Nah, kemudian apa saja yang harus dipersiapkan masyarakat sebelum terjadi letusan gunung api? Berikut akan dijelaskan mengenai hal-hal yang harus dipersiapkan oleh masyarakat sebelum terjadi letusan gunung api di wilayah mereka.

Persiapan dini oleh masyarakat dapat dilakukan dengan cara:


a. Mempelajari Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB)dan Peta Zona Resiko
Bahaya Gunung Berapi yang didukung dengan Peta Geologi gunung berapi.
Pemerintah dan pihak terkait telah membuat Peta Kawasan Rawan bencana dan Peta Zona Resiko Bahaya Gunung Berapi, masyarakat diminta untuk mempelajari peta ini untuk mempersiapkan diri dan senantiasa waspada akan bencana yang terjadi. Selain itu, masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana sebaiknya mengenali tanda-tanda bencana, karakter gunung dan ancaman-ancamannya.
 contoh Peta KRB Gunung Merapi

b.    Memperhatikan  arahan  Pusat  Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait dengan perkembangan aktivitas gunung api.

Masyarakat diharapkan untuk selalu memantau informasi yang diberikan oleh Pos Pengamatan gunung api (dikoordinasi oleh Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi). Pos pengamatan gunung api biasanya mengkomunikasikan perkembangan status gunung api lewat radio komunikasi. Untuk selanjutnya, masyarakat secara bersama-sama mengembangkan Radio komunitas untuk penyebarluasan informasi status gunung api.

contoh PVMG Gunung Tangkuban Parahu

c.   Persiapkan masker dan kacamata pelindung untuk mengantisipasi debu vulkanik.
Masker dan kacamata pelindung akan menjadi kebutuhan primer ketika terjadi bencana gunung meletus. Oleh karena itu, apabila dipersiapkan secara dini, maka ketika terjadi letusan, masker dan kacamata pelindung bukanlah hal yang sulit untuk didapat.

 Kacamata pelindung

d. Mengetahui jalur evakuasi dan shelter yang telah disiapkan oleh pihak berwenang.
Pihak berwenang tentunya telah mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk penanganan saat terjadi bencana, termasuk jalur evakuasi. Masyarakat dihimbau untuk menmpelajari jalur evakuasi yang telah dibuat, agar siap untuk mengungsi kerika terjadi letusan.

Sosialisasi Jalur Evakuasi


e .  Mempersiapkan skenario evakuasi lain apabila dampak letusan meluas di luar prediksi ahli.
Pihak berwenang juga akan membuat skenario evakuasi lain, masyarakat hanya diminta untuk mematuhi segala prosedur penanggulangan bencana demi keselamatan masyarakat itu sendiri.

f.     Persiapkan dokumen penting dan dukungan logistik.  
Logistik yang dapat dipersiapkan antara lain:
·         Makanan siap saji dan minuman
·          Lampu senter dan baterai cadangan
·         Uang tunai secukupnya
·         Obat-obatan khusus sesuai pemakai

contoh persiapan logistik


sumber:

2 komentar:

  1. sangat membantu :) terimakasih :)

    BalasHapus
  2. makasii kak, tapi sljtnya coba ditambah pasca sm tanggap daruratnya ya

    BalasHapus